Halaman

Rabu, 10 Juli 2013

Ketika Anak Bertanya Part 7

- TENTANG VIHARA -

Mengapa kita berdoa di depan gambar atau patung Sang Buddha, apakah itu termasuk menyembah berhala ?

Kita berdoa di hadapan gambar atau patung Sang Buddha agar dapat memusatkan pikiran kita akan keagungan dan kesucian Sang Buddha. Dengan demikian maka kita akan terdorong untuk lebih mempelajari, menghayati dan melaksanakan ajaran Beliau. Hal ini tidak termasuk menyembah berhala karena kita tidaklah menyerahkan nasib kita sepenuhnya kepada gambar atau patung tersebut.
Catatan :
Penyembahan berhala terjadi apabila seseorang menggantungkan dirinya sepenuhnya kepada suatu gambar atau patung tanpa mengerti bahwa segala sesuatu yang menimpa dirinya adalah akibat perbuatannya sendiri dan bukan karena sebab di luar dirinya.
Di dalam agama Buddha justru diajarkan bahwa seseorang harus melenyapkan kepercayaan bahwa upacara agama semata-mata dapat membebaskan manusia dari penderitaan, karena hal itu merupakan salah satu belenggu untuk mencapai kesucian.

Mengapa ada orang yang suka ke vihara tapi suka berbuat jahat ?

Bisa saja ada orang suka ke vihara tapi suka berbuat jahat apabila ia hanya datang ke vihara tanpa bersungguh-sungguh menjalankan ajaran Sang Buddha sehingga akar kejahatan dalam dirinya tidak dapat dihilangkan.
Biarpun seseorang banyak membaca Kitab Suci
Tetapi tidak berbuat sesuai dengan Ajaran
Maka orang yang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain
Ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci
(Dhammapada 19)
Catatan :
Dalam diri setiap mahluk terdapat tiga akar kejahatan yaitu lobha (keserakahan), dosa (kebencian) dan moha (kebodohan) yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan jahat. Umat Buddha haruslah berupaya untuk menghilangkan ketiga akar kejahatan itu.

Mengapa setiap agama punya tempat ibadah ?

Setiap agama punya tempat ibadah agar umatnya dapat melakukan kebaktian agamanya.
Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara, yang merupakan suatu kompleks bangunan yang berisikan patung Sang Buddha untuk dipuja, ruang untuk pembabaran Dhamma, ruang untuk upacara Sangha dan tempat tinggal para bhikkhu. Selain itu dapat pula dilengkapi dengan perpustakaan dan lain-lain.

Kalau umat agama lain kalau bersembayang memakai pakaian hitam putih & sepatu hitam, bagaimana dengan umat Buddha ?

Umat berkeluarga di dalam agama Buddha disebut umat berpakaian putih, oleh karena itu dalam mengikuti upacara agama Buddha ataupun pada saat melaksanakan atthasila (delapan sila) pada hari uposatha di vihara dianjurkan memakai pakaian putih-putih.

Mengapa setiap tahun kita ke Borobudur ?

Kita ke Borobudur mengikuti pujabakti Waisak di sana untuk mengagungkan Sang Buddha dan meningkatkan keyakinan kita akan ajaran Sang Buddha sehingga kita menjadi lebih terdorong untuk melaksanakan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha dalam hidup sehari-hari. Namun tidak ada keharusan untuk kita ke Borobudur setiap tahun.
Catatan :
Terdapat empat tempat suci agama Buddha yang seyogyanya dikunjungi oleh umat Buddha untuk menambah keyakinan mereka yaitu tempat kelahiran Pangeran Siddhattha, tempat pencapaian Penerangan Sempurna, tempat Khotbah Pertama, dan tempat Sang Buddha mencapai Pari Nibbana.

Mengapa keluarga Syailendra membangun candi Borobudur ?

Keluarga Syailendra membangun candi Borobudur untuk mengagungkan agama Buddha.

Apakah Borobudur itu dimiliki umat Buddha saja ?

Borobudur dibangun ratusan tahun yang lampau oleh umat Buddha pada waktu itu. Pada masa kini Borobudur merupakan warisan budaya keagamaan yang tidak hanya merupakan milik umat Buddha tetapi juga milik bangsa Indonesia dan seluruh umat manusia karena keluarbiasaannya yang menakjubkan.

Mengapa stupa dibangun seperti kerucut ?

Stupa mempunyai puncak seperti kerucut sebagai lambang pemusatan pikiran.



Dikutip dari buku Ketika Anak Bertanya Tentang Sang Buddha Dan Ajarannya (Sangha Theravada Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar