-
TENTANG BHIKKHU -
Apakah bhikkhu boleh jalan-jalan ke mall ?
Seorang
bhikkhu tentu tidak akan jalan-jalan ke mall untuk mencari kesenangan atau
hiburan. Namun apabila ada keperluan yang berkaitan dengan hal tertentu seperti
mencari buku Dhamma di toko buku yang ada di mall, makan dimungkinkan seorang
bhikkhu pergi ke mall.
Apakah boleh bhikkhu mengolok-olok warga desa
?
Tentu
saja seorang bhikkhu tidak boleh mengolok-olok warga desa. Kalaupun hal itu
terjadi mungkin karena kelalaian bhikkhu dalam pengendalian indrianya dan untuk
itu bhikkhu yang bersangkutan perlu melakukan pemulihan diri untuk memperbaiki
kelalaiannya itu.
‘Sungguh
baik mengendalikan perbuatan
Sungguh baik mengendalikan ucapan
Sungguh baik mengendalikan pikiran
Dan sungguh baik mengendalikan semuanya (nafsu indria)
Seorang bhikkhu yang dapat mengendalikan semuanya akan bebas dari semua penderitaan’ (Dhammapada 361)
Sungguh baik mengendalikan ucapan
Sungguh baik mengendalikan pikiran
Dan sungguh baik mengendalikan semuanya (nafsu indria)
Seorang bhikkhu yang dapat mengendalikan semuanya akan bebas dari semua penderitaan’ (Dhammapada 361)
Apakah bhikkhu kalau meninggal harus dikremasi
?
Kremasi
(pembakaran jenazah) merupakan kebiasaan yang dilakukan sejak masa Sang Buddha
bagi orang yang meninggal dunia. Setelah sang Buddha wafat, jenazah beliau
dikremasi. Sampai dengan saat ini kebanyakan umat Buddha apabila meninggal
jenazahnya dikremasi walaupun hal ini bukan merupakan keharusan.
Apa yang dimaksud dengan samanera?
Samanera
adalah calon bhikkhu. Sebelum seorang ditahbiskan menjadi bhikkhu, maka ia
ditahbiskan sebagai samanera terlebih dahulu dengan upacara pabbaja. Apabilah
telah berusia dua puluh tahun dan memenuhi syarat barulah seorang samanera
ditahbiskan menjadi seorang bhikkhu dengan upacara upasampada.
Catatan:
Seorang samanera harus mematuhi 10 sila dan 75 sila sekhiya, sedangkan seorang
Seorang samanera harus mematuhi 10 sila dan 75 sila sekhiya, sedangkan seorang
bhikkhu
harus mematuhi bhikkhu sila yang antara lain berisikan 227 sila Patimokkha.
Mengapa Sang Buddha memberikan 8 aturan keras
yang harus dilaksanakan para bhikkhuni ?
Pada
waktu penerimaan wanita sebagai bhikkhuni Sang Buddha memberikan 8 aturan
keras. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk menjamin agar para wanita yang ingin
menjadi bhikkhuni adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh sekali ingin
menjalani kehidupan suci karena menjadi bhikkhuni pada saat itu merupakan
kehidupan yang sangat berat untuk dilakukan oleh para wanita.
Mengapa saat ini Bhikkhuni aliran Theravada
tidak ada lagi ?
Bhikkhuni
aliran Theravada tidak ada lagi karena adanya serangan yang menyebabkan para
bhikkhuni yang tinggal di kota waktu itu lenyap. Sedangkan para bhikkhu tetap
ada karena jumlah bhikkhu yang lebih banyak yang tersebar di berbagai tempat
bahkan sebagian tinggal di hutan sehingga tidak lenyap oleh serangan tersebut.
Dikutip
dari buku Ketika Anak Bertanya Tentang Sang Buddha Dan Ajarannya (Sangha
Theravada Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar