Halaman

Rabu, 10 Juli 2013

Ketika Anak Bertanya Part 5


- TENTANG BHIKKHU –

Bolehkah Bhikkhu makan banyak ?

Seorang bhikkhu makan sampai jumlah tertentu sesuai dengan batas yang terdapat dalam mangkok (patta). Apabila menerima persembahan dari umat maka bhikkhu akan makan dalam jumlah yang sepantasnya dan tidak berlebihan.
‘Mereka yang tidak lagi mengumpulkan harta kekayaan
Yang sederhana dalam makanan
Yang telah mencapai Kebebasan Mutlak
Maka jejak mereka tidak dapat dilacak bagaikan burung-burung di angkasa
(Dhammapada 92)

Mengapa bhikkhu tidak boleh makan daging ?

Sang Buddha mengajarkan bahwa seorang bhikkhu boleh makan daging apabila ia tidak melihat, tidak mendengar dan tidak tahu bahwa hewan itu disembelih untuknya. Kesucian seseorang tidaklah tergantung dari apa yang dimakannya, tetapi dari pikirannya.
Catatan :
Terdapat juga umat Buddha yang melatih diri untuk tidak memakan daging hewan
(vegetarian).

Mengapa bhikkhu tidak memakai sepatu tetapi memakai sandal ?

Tidak ada peraturan tertentu apakah bhikkhu memakai sepatu atau sandal, namun sebagai kebiasaan para bhikkhu umumnya memakai sandal yang lebih sederhana dibanding dengan memakai sepatu (tetapi para bhikkhu tidak diperkenankan memakai sandal dari kayu).

Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu ?

Sesuai dengan peraturan kebhikkhuan, seorang bhikkhu tidak boleh bersentuhan dengan perempuan sekalipun anak kecil. Oleh karena itu anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu agar tidak bersentuhan dengan bhikkhu.

Mengapa bhikkhu dipanggil bhante, apakah boleh kita panggil bapak atau sebutan lain ?

Sebagai umat Buddha kita menyebut bhante kepada seorang bhikkhu, dan tentunya tidak tepat apabila kita menggunakan sebutan lain seperti bapak dan sebagainya.

Apakah bhikkhu dilarang melihat dan mendengarkan lagu atau tari-tarian ?

Menurut peraturan kebhikkhuan, seorang bhikkhu tidak dibolehkan untuk melihat pertunjukkan tari-tarian atau nyanyian yang bertujuan untuk kesenangan indria semata.
‘Dengan meninggalkan semua kesenangan indria dan kemelekatan
Demikianlah hendaknya orang bijaksana
Membersihkan dirinya dari noda-noda pikiran
(Dhammapada 88)


Dikutip dari buku Ketika Anak Bertanya Tentang Sang Buddha Dan Ajarannya (Sangha Theravada Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar