Halaman

Rabu, 10 Juli 2013

Ketika Anak Bertanya Part 1


- TENTANG SANG BUDDHA -

Siddhatta adalah anak seorang raja, tetapi mengapa lahirnya di hutan?

Pangeran Siddhatta terlahir di sebuah taman bunga yang indah yang di sebut Taman Lumbini. Ini telah terjadi karena ketika tiba saat untuk melahirkan, sesuai dengan kebiasaan saat itu Ratu Mahamaya kembali ke rumah orang tuanya untuk melahirkan di sana. Namun di tengah perjalanan ketika beristirahat di taman itu Ratu melahirkan.
‘Kelahiran para Buddha merupakan sebab kebahagian
Pembabaran Ajaran Benar merupakan sebab kebahagiaan
Persatuan Sangha merupakan sebab kebahagiaan
Dan usaha perjuangan mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan’ (Dhammapada 194)

Mengapa Pangeran Siddhatta waktu lahir sudah bisa jalan?

Hal ini karena pada saat itu kelahiran Pangeran Siddhatta merupakan seorang bodhisatta (Calon Buddha) yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan manusia pada umumnya.

Mengapa pangeran Siddhattha memilih menjadi Buddha daripada membina rumah tangga?

Pangeran Siddhattha sangat mencintai keluarganya, tetapi beliau memilih menjadi Buddha karena cinta kasih-Nya kepada semua makhluk agar semuanya dapat mencapai Kebebasan dan terlepas dari penderitaan. Cinta kasih yang sedemikian besar itu membuatnya rela mengorbankan dirinya sendiri maupun keluarga yang dicintainya demi kebahagiaan semua makhluk.

Mengapa pangeran Siddhatha bisa mencapai Penerangan Sempurna?

Pangeran Siddhata bisa mencapai Penerangan Sempurna sebagai hasil dari usaha yang dilakukannya sejak beliau bertekad untuk menjadi seorang Buddha di hadapan Buddha Dipankara pada masa yang telah lama sekali. Setelah itu sebagai calon Buddha (Bodhisatta), beliau melaksanakan paramita (kebajikan) dalam banyak sekali kelahiran sampai akhirnya terlahir sebagai Pangeran Siddhattha.

Apakah arti kata Buddha?

Kata Buddha berarti “Yang telah bangun” atau “Yang telah sadar”, yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna.

Apakah boleh seorang perempuan menjadi Buddha?

Di dalam Agama Buddha, tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan karena kelahirannya karena seorang laki-laki dapat terlahir kembali menjadi perempuan dan sebaliknya. Seorang laki-laki atau perempuan dapat saja bercita-cita menjadi Buddha, hanya pada saat akan mencapai keBuddhaan maka ia harus dalam kelahiran sebagai seorang laki-laki.

Apakah Sang Buddha bisa terbang?

Sang Buddha tentu saja bisa terbang. Ini terdapat dalam kehidupan Sang Buddha. Misalnya ketika suatu kali Sang Buddha ingin menyebrangi sungai tetapi tidak mempunyai uang untuk membayar tukang perahu, maka beliau melintasi sungai itu dengan terbang di atas air.

 Apakah Sang Buddha memiliki kesaktian?

Sang Buddha memiliki Abhinna (Kemampuan Batin Luar Biasa), di samping itu Sang Buddha pun memiliki kemampuan yang hanya dimiliki oleh seorang Buddha yaitu dari sebelah tubuh-Nya dapat memancarkan api sedangkan pada saat yang sama sebelah tubuh yang lain juga memancarkan air. Sebagai seorang Buddha beliau tidak dapat dibunuh oleh siapa pun juga.
Catatan:
Seseorang yang telah mencapai tingkat tertentu dalam meditasi dapat memiliki kemampuan batin luar biasa (Abhinna) yaitu:
- Iddhi (kesaktian) misalnya kemampuan untuk terbang, mengubah diri, berjalan di atas air dan sebagainya
- Kemampuan untuk mendengar suara dari alam lain
- Kemampuan untuk membaca pikiran makhluk lain
- Kemampuan untuk melihat alam-alam halus dan muncul-lenyap-Nya makhluk-makhluk yang bertumimbal lahir sesuai dengan kammanya masing-masing
- Kemampuan untuk mengingat tumimbal lahir yang lampau
- Kemampuan untuk melenyapkan kekotoran batin dalam dirinya yang membimbing ke arah kesucian tertinggi


Dikutip dari buku Ketika Anak Bertanya Tentang Sang Buddha Dan Ajarannya (Sangha Theravada Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar